Jawara Banten Total Dukung Hidayat-Didik

Bang Jain, guru Silat asal Banten, secara simbolis menyerahkan golok sebagai tanda pemberian dukungan kepada pasangan Hidayat-Didik untuk menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2012 - 2017. Dukungan disampaikan di Markas Pemenangan Hidayat-Didik Jl Buncit Raya, Jakarta Selatan, Rabu (6/6).
Jakarta - Setelah masyarakat Betawi, Jawa, Sunda, Batak, Minang, Maluku dan Indonesia Timur, kini giliran jawara Banten yang mendeklarasikan dukungan untuk Hidayat-Didik.

Rabu (6/6) sejumlah tokoh Banten hadir dalam deklarasi dukungan bagi pasangan calon gubernur Hidayat-Didik. Mereka merupakan simpul masyarakat yang memiliki relasi dan kemapuan untuk mengembangkan jaringan untuk mendukung Hidayat-Didik.

Bang Jain, guru silat asal Banten menyimbolkan dukungannya untuk Hidayat dengan menyerahkan sebuah golok. Ia juga menyampaikan bahwa usia tak membatasi semangat. Dalam niat membereskan Jakarta jelas butuh semangat dan hal itu jelas ditampakkan oleh Pak Hidayat.

Dalam acara tersebut, turut hadir mantan menteri pertanian RI periode 2004-2009, Dr Anton Apriantono. Beliau menyampaikan bahwa dalam membangun Jakarta tak cukup hanya dengan membangun segi fisik, tapi juga mental."Membangun Jakarta bukan sekadar persoalan pembagunan fisik, melainkan juga mental. Kalau pemimpin saja belum baik, jangan diharap rakyat akan mendapatkan keberkahan" ungkapnya.

KH Jazuli Juwaini, anggota DPR RI asal Banten juga turut menambahkan, saat ini Jakarta sudah memiliki begitu banyak orang pintar dan mengaku ahli. Hanya saja, permasalahannya adalah belum ada figur yang benar-benar mampu memimpin dan mengarahkan potensi tersebut.

Hidayat sendiri mengungkapkan antara Jakarta dan Banten memiliki keterkaitan yang kuat. Ibarat satu badan, bila Jakarta sakit, maka Banten juga akan turut merasakan dan begitu sebaliknya. Bila gubernur tidak memiliki kemampuan berkomunikasi dengan pimpinan yang lain, maka hanya akan mengecilkan Jakarta itu sendiri

Kemudian Hidayat juga menyampaikan bahwa saat ini Jakarta masih mengalami ketertinggalan dengan kota besar di negara lain seperti Kuala Lumpur atau Singapura. Sebagai kota yang diunggulkan, harusnya Jakarta lebih mampu menunjukkan kebesarannya.