Metrotvnews.com, Jeddah:Kementeri Agama menyilahkan pihak swasta yang
berminat membangun pemondokan bagi jamaah haji Indonesia di Makah, Arab Saudi.
"Pemerintah tak punya cukup uang untuk membangun pemondokan. Kita juga
pernah ditegur Kerajaan Saudi tentang rencana itu," kata Sekjen Kemenag
Bahrul Hayat di Jeddah, Ahad (21/10).
Bahrul menjelaskan, dahulu, Kemenag pernah
berencana membangun pemondokan di sekitar Masjidil Harram. Harapannya setiap
tahun tak perlu lagi mencari pemondokan untuk jamaah Indonesia. Momentum itu
didapat seiring rencana pemerintah Kerajaan Saudi memperluas Masjidil Harram
dan meremajakan bangunan serta hotel di sekitarnya.
Ternyata, kata Bahrul, rencana itu mendapat
teguran dari Pemerintah Kerajaan Saudi. "Kita juga membutuhkan payung
hukum untuk menggunakan dana dalam negeri buat investasi di luar," kata
Bahrul. "Sementara Dana Abadi Umat yang terkumpul dari kegiatan haji tak
mencukupi untuk membangun sekitar 300-400 pemondokan di Makkah."
Atas dasar itu, dia memberi lampu hijau kepada
sektor swasta di Tanah Air yang berminat atau mampu menembus ijin pembangunan
bersama mitra swasta di Saudi. Bahrul menjelaskan, saat ini masalah perizinan
menjadi kendala utama di samping kepemilikan modal untuk investasi membangun
pemondokan.
"Izinnya hingga saat ini sulit keluar,"
katanya. Hal itu terkait dengan bisnis dan keberpihakan kerajaan pada orang
lokal Saudi.
Dia memberi contoh, pemerintah berencana membeli
rumah untuk kantor Tehnik Urusan Haji (TUH) di Jeddah, tapi tak pernah
diizinkan. Sementara masa kontrak kantor yang ada akan berakhir pekan ini.
Sebelumnya, DPR mendorong pemerintah untuk turut
membangun apartemen dengan pihak swasta di sekitar Masjidil Haram untuk
mengatasi masalah pemondokan di setiap musim haji.
Wakil Ketua Komisi VIII DPR Jazuli Juwaini di
Jeddah, Sabtu, mengatakan jarak mungkin tidak menjadi kendala jika pemondokan
tersebut dekat dengan monorel atau akses tranportasi lainnya.
Dijelaskannya bahwa mungkin pemerintah sulit
bekerja sama dengan Pemerintah Kerajaan Saudi karena satu dan lain hal tetapi
kerja sama bisa dijalin dengan swasta (perorangan) yang memiliki lahan di
sekitar Masjidil Harram.(Ant/ICH)